Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

BETA, TENTANG “PARTAI SOLIDARITAS INDONESIA” (PSI)

Gambar
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) muncul sebagai partai yang TAMPIL berbeda dr partai – partai lainnya (yang juga mengaku berbeda). Orang – orang yang terlibat di dalam partai tersebut nampaknya terdiri dari pebisnis – pebisnis muda yang sukses, dokter muda, presenter, ada juga musisi sukses, akademisi dan orang – orang   muda yang bertitel, maupun anak – anak   muda yang punya posisi tinggi di berbagai perusahaan, dan lain lain. Sepertinya kebanyakan dari mereka bukan politisi atau yang aktif terlibat di partai, sebelumnya. Nampaknya juga tidak banyak yang dari kalangan aktivis (koreksi kalau beta salah). Tidak sedikit dari mereka keturunan tionghoa yang dulu tidak mau mengurusi politik atau bahkan cenderung mengikuti saja arus politik. Hidup mereka mapan dan nyaman, tapi sekarang sudah tidak tahan lagi dengan kondisi politik di negara ini yang kian hari kian memburuk saja. Mereka – mereka   ini dulunya tidak tertarik dengan dunia politik, bahkan cenderung muak. Tapi nampaknya ke

KESALAH-PAHAMAN YANG MENGESALKAN DALAM BERDEBAT.

Gambar
Hal yang menggemaskan adalah ketika berdebat dengan pihak yang ingin berdebat, tapi jurang pengetahuan tentang teknik berargumen terlalu dalam disana. Jurus paling ampuh adalah menguji validitas argumennya, tapi kendalanya adalah kalau kita menguji validitas argumennya secara ketat, ini bisa dianggap sebagai suatu penghinaan. Entah bagaimana hal tersebut bisa demikian, tapi nampaknya pihak yang tidak paham tentang argumen menganggap uji validitas sama dengan usaha membodohi orang lain. Dan tahukah kalian, hal ini menjadi lebih sulit lagi ketika harus dihadapkan dengan orang yang kita kenal baik, atau orang yang baik dengan kita, atau orang yang kita hormati. Selain di dumay, tak jarang akhirnya memilih untuk diam atau sedikit menahan diri dan membiarkan segala macam logical fallacy yang mereka lakukan berseliweran begitu saja di depan muka, sambil tetap berusaha untuk tersenyum walau terasa pahit di hati. Hal lainnya yang tidak kalah menggemaskan adalah; karena anda bisa bera

DWI NATUR YESUS KONTRADIKSI? (Ma Kuru (Bhuku Tabuni) VS Supriyadi Ikhwanur Rachiem)

Gambar
Berikut adalah salinan diskusi antara Ma Kuru VS Supriyadi Ikhwanur Rachiem yang beta salin dari sini . Diskusi ini diawali dengan Supriyadi berkomentar merespon tulisan Pdt. Esra Soru yang berjudul : “MENJAWABISLAM 2 : JIKA YESUS ALLAH, MENGAPA DIA TIDAK TAHU HARI KIAMAT?” . Diskusi ini sengaja beta dokumentasikan karena dari sekian banyak perdebatan tentang ke-Allah-an Yesus yang beta temui, diskusi ini salah satu yang lebih baik dari yang lainnya. Diskusi ini beta salin tanpa mengurangi maupun menambahkan isi dari diskusi tersebut, kecuali hanya merapikan saja agar enak dibaca oleh pembaca sekalian.  Debat ini berakhir karena salah satu pihak tidak lagi menanggapi argumen lawan debat, entah karena sudah tidak punya argumen atau mungkin juga ada kendala lainnya. Ok, selamat menikmati :) Supriyadi Ikhwanur Rachiem :   Bhuku Tabuni  Ini kan bertentangan dengan Hukum Non Kontradiksi ya, karena dalam waktu dan aspek yang sama terjadi "Tahu dan Tidak Tahu". CMIIW