Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Tentang “Genetic Fallacy” (Kesalahan berpikir Genetis)

Gambar
Akhir – akhir ini sering sekali membaca komentar – komentar maupun tulisan – tulisan di internet yang membahas tentang asal usul istilah – istilah tertentu yang berasal dari budaya pagan. Yang menarik adalah ada sebagian pembahasan yang menyimpulkan jangan menggunakan istilah – istilah tersebut karena istilah – istilah tersebut berdasarkan sejarahnya berasal dari budaya pagan. Kedengarannya rohani dan biasanya pembaca awam akan begitu saja menerima atau membenarkan kesimpulan ini, namun ada kesalahan disana yang bahkan sering tidak disadari penulis maupun pembaca yang awam. Ini adalah suatu bentuk penyesatan pola pikir tertentu yang harus di luruskan.   Bertolak   dari hal – hal   tersebut beta berpikir perlu untuk membuat tulisan agar dapat memberi penjelasan logis jika pembaca sekalian menemui tulisan – tulisan semacam ini.       Berbagai tulisan terkait pembahasan ini banyak terhampar diinternet dan dilakukan oleh berbagai macam pihak, baik oleh pihak yang berbeda iman den

DIMANAKAH POSISI ANDA? (Menanggapi tulisan Pdt. Ebenhaizer Nuban Timo di Harian Pos Kupang, Sabtu, 16 Februari 2013 berjudul "Mujizat")

Gambar
Menarik membaca tulisan Pdt. Ebenhaizer Nuban Timo di Harian Pos Kupang , Sabtu, 16 Februari 2013 berjudul "Mujizat". Yang menarik beliau membagi dalam dua aspek, yaitu : extra ordinary miracle , dimana Allah bekerja tanpa melibatkan pihak lain (tindakan manus ia). Contoh : Penciptaan dan kebangkitan Yesus. Sedangkan ordinary miracles adalah Allah bertindak melalui tindakan manusia. Natur dari tulisan ini adalah gambaran tentang kebingungan yang diakibatkan tulisan tersebut sekaligus permintaan klarifikasi. Untuk ordinary miracles , Bapak Pendeta Ebenhaizer Nuban Timo yang selanjutnya saya sebut Pak Eben merumuskan bahwa Mukjizat adalah 100% karya Allah dan 100% "karya" manusia. Pak Eben berargumen bahwa mukjizat tidaklah turun bulat-bulat dari sorga; tetapi Allah bekerja 100% dan manusia juga bekerja 100% serta hasilnya bukanlah 200% melainkan tetap 100%. Tidak ada persaingan karena kedua pihak bekerja pada level atau tataran yang berbeda. Pak Eben juga

KARENA TIDAK TERTULIS SECARA “EKSPLISIT” MAKA SALAH? (KASUS SHEM TOV/TEGUH HINDARTO)

Gambar
Tulisan ini untuk  mengkritisi kesalahan berpikir seorang teolog bernama Teguh Hindarto yang menggunakan akun dengan nama ShemTov di facebook. Debat antara beta dan ShemTov bisa dilihat disini : https://www.facebook.com/groups/esra.soru.friends/permalink/10151747287164473/ . Beta juga akan mengupas hal – hal lainnya terkait pandangan ShemTov baik tulisan – tulisan beliau maupun perdebatan – perdebatannya dengan beberapa pihak.  Tulisan ini akan tampilkan implikasi – implikasi apa yang bisa terjadi jika berpegang pada pandangan ShemTov . Terkait hal ini beta akan tampilkan secara singkat pandangan ShemTov (Teguh Hindarto) sehingga pembaca boleh paham apa yang ingin beta kritisi dari pandangannya, dan hal – hal lainnya akan bergulir seiring tulisan ini.    ShemTov alias Teguh Hindarto (yang seterusnya beta sapa Mr. Eksplisit ) “mengharuskan” istilah “Tuhan” hanya sapaan untuk “Bapa” saja dan menolak istilah “Tuhan” menjadi sapaan Anak (Yesus). Alasan Mr. Eksplisit tida