JOKOWI memilih AMIN?

Dibawah ini adalah transkip diskusi beta dan To’o Wesly Jacob, seorang teman baik di facebook, disini. Diskusi kami seputaran keputusan Jokowi memilih KH Ma’ruf Amin sebagai pasangannya di bursa pemilihan Presiden tahun 2019 mendatang, yang nampaknya tidak begitu disukai oleh To’o Wesley. Diskusi ini bukanlah suatu bentuk kampanye terhadap calon presiden mana pun, tapi lebih pada mengungkapkan kemungkinan- kemungkinan positif dan perimbangan terhadap posisi Jokowi dibalik keputusannya memilih KH Ma’ruf Amin sebagai pasangannya pada pemilihan Presiden mendatang, dimana telah dinilai secara negatif juga oleh sebagian orang.  Tulisan ini juga bukan untuk memburukan pihak mana pun, tapi lebih pada mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan  yang terjadi atas pilihan – pilihan yang kita lakukan pada pemilihan yang akan datang.

Diharapkan juga melalui diskusi ini, kita dapat belajar untuk berani mengutarakan ketidak-setujuan secara terbuka terhadap siapa pun, tanpa harus menjadi musuh. Sahabat karib sekali pun boleh-boleh saja bertentangan (bahkan secara fundamental), asalkan tidak berlaku ad hominem. Berikut diskusi kami:  

Wesly Jacob: Suka tidak suka, mau tidak mau, terpilihnya KH Ma’ruf Amin menjadi bukti bhw jokowi terjebak dalam politisasi agama. Sampai kapan?

Ivan Bartels: To’o, kemungkinan adanya “politisasi agama” itu bs sj terjadi. Hny beta jg snd menutup kemungkinan lain bahwa ini bukan politisasi agama. Ini mirip dgn reductio ad absurdum, jurus dlm ilmu logika yg menggunakan kekuatan lawan utk menghancurkan lawan. Klo ini yg dilakukan Jokowi, maka ini tdk dapat disebut sebagai politisasi agama to’o. 
Jd ingat matius 10:16.

Wesly Jacob: Terima Kasih banyak kaka Ivan atas penjelasannya. B akui b pung penilaian sangat subyektif krn mmg b sbg rakyat jelata b sonde tau prosesnya seperti apa hingga pilihan jatuh pada MA. Jadi Maksud status b di atas adalah apa yg dilakukan oleh jokowi krn terjebak politisasi agama yg dimainkan oleh PKS dan GERINDRA. B sonde bermaksud bilang Jokowi turut melakukan politisasi agama. Jadi yg b ingin pertanyakan adalah apakah dgn dipilihnya MA bisa membungkam isu sara dan isu PKI??? B sendiri ragu kaka, krn sepanjang pengamatan b, ormas2 selalu terbaca main dua kaki dalam politik. Maaf kalo terbaca pesimis. Selamat hari minggu ... TYM

Ivan Bartels: Bae kk, setidaknya kk "belum" menilai Jokowi lakukan "Politisasi agama" (mudah2an benar dugaan beta). Soal apakah pilihan Jokowi ini adalah untuk menangkal isu SARA dari pihak "sebelah", kita jg belum tau apakah utk demikan, walau kemungkinan besar demikian. Maka kita anggap saja benar demikian. Maka yg jadi pertanyaan kk adalah: Apakah pilih MA ini bisa membungkam isu SARA? Pertanyaan ini sama nilainya dengan pertanyaan ktika dulu Jokowi mau jadi calon Presiden, kita juga bertanya pada para pengusungnya, apakah Jokowi mampu membuat perubahan yang berarti? Tidak ada jawaban yang pasti waktu itu, tp partai pengusungnya ambil keputusan Jokowi jd calon Presiden dengan indikator rekam jejak dia yg bagus di solo dan di Jakarta, maka diharapkan Jokowi bisa membuat perbedaan yg signifikan, dan hasilnya (Prediksi) partai Pengusung Jokowi sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat (setidaknya oleh sebagian masyarakat dengan melihat bukti2 yg ada skarang ini). Nah, pertanyaan kk pun demikian, tdk ada jawaban yg pasti, tp pengusung calon atau Jokowi pilih MA (mungkin) menggunakan indikator MA sebagai tokoh agama yg kental dikalangan umat muslim, maka diharapkan kehadirannya bisa membungkam isu SARA atau setidknya meredam isu SARA dr pihak sebelah. 

Jd, beta kira memang tdk ada jawaban pasti dalam strategi politik kk. Dan memang demikian semua strategi politik. meramal apa yang akan terjadi di masa depan. Kalau dalm ilmu logika, strategi politik ini menggunakan Induction reasioning yang walau pun tdk valid (tdk pasti, di ranah mungkin) tapi tentu saja bermanfaat. Tinggal yg kita lihat sejauh mana strategi dikaji secara mendalam oleh tim Jokowi. Hanya saja sayang sekali kita tidak mendapatkan hasil kajian tim Jokowi sampai ambil keputusan ini. 
hanya sj beta msh berpikir positif, krn karakter Jokowi yg tdk pernah sembarangan mengambil keputusan. 

Kira2 demikian menurut beta kk.

Wesly Jacob: Terimakasih banyak kaka Ivan Bartels atas penjelasannya. Sangat mencerahkan.

Ivan Bartels: semoga membantu kk. Di lain sisi, opini kk juga patut dipertimbangkan sebagai bentuk kritik pd Jokowi dan timnya. Krn kalau sudah tdk ada yg kritik Jokowi dan semua setuju saja, itu juga berbahaya bagi Jokowi.

Wesly Jacob: Kaka Ivan Bartels sangat membantu krn b lg mempertimbangkan untuk golput pada 2019 nanti, krn rekam jejak MA sonde bisa disangkal... makasih ... salam

Ivan Bartels: Iya to’o Wesly. To’o jg tau sendiri bagaimana sikap kami terhadap MA dulu. 

Klo pke taruhan pascal, faktor resiko paling kecil utk pilihan:
1. Pilih prabowo-sandiaga
2. Pilih Jokowi-MA
3. Dan pilih golput. 

Antara 3 pilihan ni yg paling kecil resikonya adalah pilih Jokowi-MA. Pilih Prabowo kta sdh tau sendiri mimpi buruk apa yg akan kita hadapi, sedangkan pilih golput, ini bs sama dengan mendukung kemenangan Prabowo secara tdk langsung. Beta berdoa Semoga to’o membuat keputusan yg baik. 

Salam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ORANG - ORANG POTENSIAL DALAM GEREJA HARUS 'DIMAKSIMALKAN' BUKAN 'DIMANFAATKAN'

APAKAH DENGAN MENGATAKAN KEBENARAN KEPADAMU, AKU TELAH MENJADI MUSUHMU? (Menanggapi tulisan Pdt. Norman M. Nenohai)

Teologi Kidung Jemaat