Jari lebih cepat dari otak

Nasehat untuk masyarakat yang 'Jarinya lebih cepat dari pada otak' ketika menyebarkan informasi-informasi tentang Covid19 (maupun hal - hal lainnya).

Sebagai pembelajar logika, beta perlu kasih tahu kalau kecerdasan maupun kehebatan intelektual itu tidak ada hubungannya dengan kemampuan memperoleh informasi lebih cepat dan kecepatan anda membagikan informasi tersebut. Tapi kecerdasan itu berhubungan dengan kemampuan anda melakukan sharing atau filter terhadap informasi - informasi yang anda terima atau dapatkan, yang akhirnya berujung pada pengambilan keputusan atas sedikitnya 3 hal:
  1. Tidak membagikan jika validitas info tersebut diragukan atau tidak valid dan sound. 
  2. Membagikan info tersebut, jika sudah memeriksa semua premis-premis terkait informasi yang akan anda bagikan tersebut dengan seksama. Atau bahasa teknis logikanya, premis-premis sampai kesimpulannya sudah valid dan sound.
  3. Apakah info tersebut layak atau tidak untuk dibagikan atau dipublikasikan (etika dan hukum).

Jadi kita sudah paham bahwa berusaha menjadi yang pertama untuk menyebar informasi itu tidak menunjukan kecerdasan anda. Itu hanya menunjukan bahwa anda selalu punya paket data atau akses internet yang kuat untuk bisa berbagi informasi. Dan kemampuan anda memiliki informasi lebih cepat atau mendapatkan info A1 misalnya, juga sama sekali tidak membuktikan bahwa anda cerdas. Itu hanya membuktikan bahwa anda (mungkin) kenal dengan 'orang dalam' sehingga bisa mendapatkan data yang tidak bisa diakses oleh publik.

Maka, kalau mau bertindak cerdas, lakukan uji validitas terhadap semua informasi yang anda dapatkan, sebelum anda memutuskan untuk membagikannya pada orang lain. Kalau hanya berkutat pada kecepatan membagikan dan mendapatkan informasi, anda tidak lebih dari orang bodoh yang nampak sibuk di media sosial. Tapi yang lebih penting dari itu, anda sangat berpotensi menjadi penyebar hoax, penyebar ketakutan dan kepanikan kepada publik.

#SapotongLalepakBaomong

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ORANG - ORANG POTENSIAL DALAM GEREJA HARUS 'DIMAKSIMALKAN' BUKAN 'DIMANFAATKAN'

APAKAH DENGAN MENGATAKAN KEBENARAN KEPADAMU, AKU TELAH MENJADI MUSUHMU? (Menanggapi tulisan Pdt. Norman M. Nenohai)

Teologi Kidung Jemaat