JOKOWI DAN KEPUTUSANNYA

Hal yang sama dia lakukan ditengah -
tengah badai Corona yang menghantam dunia. 'Berdamai dengan Corona', kata
Jokowi. Kebijakan yang sulit kita pahami, apa lagi menerimanya. Tak elak lagi
menuai protes dan kecaman dari berbagai pihak. Tapi itulah Jokowi, memang
kontroversial. Disaat seluruh dunia memilih untuk mendengarkan dan mengikuti
arahan WHO, Jokowi malah nampak tidak mau tunduk dan cenderung membuat
keputusan sebaliknya.
Apa yang sama dari perilaku Jokowi
terhadap isu eksekusi mati dan pandemi covid 19 ini? Yang sama adalah Jokowi
tidak pernah mau tunduk pada tekanan. Tekanan yang bagaimana? Tekanan besar
dari luar (maupun dr dalam). Dan sebenarnya ada juga isu lainnya yang
menunjukan perilaku Jokowi ini, seperti keputusannya terkait Freeport, dan ada
juga isu-isu lainnya. Anda hanya perlu jeli untuk melihatnya. Ok, kalau untuk
eksekusi mati dan freeport itu, mungkin bisa lebih mudah kita pahami, tapi
untuk kondisi Covid 19 ini kan bisa fatal akibatnya. Beta sendiri masih sulit
menerimanya, namun salah satu alasan yang patut diperhitungkan adalah mungkin
Jokowi memahami sesuatu tentang konspirasi Covid 19 ini. Atau kalau anda alergi
dengan istilah ‘konspirasi’, kita katakan saja ada keanehan yang nampak
terkait Corona ini, baik secara statistik maupun medis. Ahaaa... bisa jadi
demikian. Kalau benar demikian, ini bukan berarti Jokowi tidak mementingkan
kepentingan masyarakat sebagai kepentingan yang utama, tapi memang
penanggulangan Covid 19 ini ibaratnya memakan buah simalakama, “makan bapak mati, tidak makan mama mati”.
Jadi, jangan cepat-cepat dulu
menyalahkan Jokowi, karena nampaknya secara medis pun, mengisolasi diri di
rumah (stay at home) atau sebaliknya, masih menjadi pro kontra diantara
para ahli medis. Ini bukan berarti beta mengajak teman-teman untuk jangan 'stay
at home' atau beta tidak melakukannya. sampai saat ini beta sekeluarga masih
taat pada himbauan pemerintah ini, tapi beta mengajak teman-teman sekalian
untuk menggali berbagai informasi dari sisi yang lain juga, jangan hanya
melihat satu sisi saja. Dan ok, apa yang
beta paparkan terkait perilaku Jokowi ini masih bersifat spekulatif, atau
bahasa ilmiahnya masih berupa hipotesis. Sulit untuk dideduksi secara valid,
namun demikian kemungkinan ini patut diperhitungkan dan mungkin saja benar.
Komentar
Posting Komentar