PENDETA KONSERVATIF atau PENDETA LIBERAL?


Minimal ada dua kutub besar pertentangan teologi dalam kekristenan, yaitu pandangan konservatif/tradisional/ortodoks VS pandangan Liberal atau bs juga moderat (biasanya mereka lebih suka menggunakan istilah inklusif atau kontekstual). Ini adalah dua kutub yang saling meniadakan (hukum kontradiksi). Berpegang pada salah satu pandangan berakibat membuang pandangan lainnya. Jika kita seorang konservatif maka berimplikasi logis kita tidak setuju dengan pandangan liberal. Demikian sebaliknya. Tidak ada posisi setuju pada kedua pandangan ini sekaligus. Posisi tersebut nilainya sama dengan beriman pada Allah Tritunggal sekaligus tidak beriman pada Allah Tritunggal. Itu pilihan yang absurd. Demikian halnya pertentangan antara pandangan teologi yang konservatif VS pandangan teologi yang liberal. 

Ingat bahwa pertentangan ini adalah pertentangan yang fundamental dalam kekristenan. Berpegang pada salah satu pandangan berimplikasi langsung pada keselamatan kita. Tidak perduli seberapa rajin kita melayani entah secara sadar maupun tidak sadar berpegang pada salah satu pandangan ini akan menentukan kita selamat atau tidak. Tapi kita akan berargumen bahwa yang penting beriman pada Yesus Kristus! Pertanyaan penting untuk dijawab adalah kita beriman pada Yesus Kristus yang mana? Kedua pandangan tersebut memang mengasumsikan beriman pada Yesus, tapi pribadi Yesus yang dirujuk oleh kedua pandangan tersebut adalah pribadi yang bertentangan satu sama lainnya. Yesus yang dipahami oleh kaum konservatif bertentangan dengan Yesus yang dipahami oleh kaum liberalis. Jadi tidak sesederhana itu sobat. 

Pertentangan ini harusnya lebih terasa di level teolog-teolog dan pendeta-pendeta kita. Sebagai pendeta anda perlu aware dengan pandangan anda sendiri. Akan sangat memprihatinkan kalau anda bahkan tidak atau apa-apa tentang hal ini. Anda mau membawa jemaat kemana? Sebagai jemaat kita juga harus belajar secara mandiri (tentu saja belajar dengan benar) dan harus memeriksa pandangan teologi dari gembala kita itu apa dan bagaimana, agar tidak seperti "kerbau dicucuk hidungnya" yang ikut saja kemana orang membawa kita. Pada saat penghakiman terakhir kita tidak bisa beralasan bahwa gembala kita yang salah karena telah membawa kita pada pandangan teologi yang keliru pada hal kita sudah rajin beribadah dan melayani. Semua itu pasti tidak ada gunanya dan sudah terlambat. Jadi ada baiknya sadar sekarang dari pada terlambat. 

Minggu kemarin di GMIT Kaisarea BTN telah ditahbis 109 pendeta untuk melayani di GMIT. Pertanyaan besarnya adalah apakah dua kutub pandangan teologi tersebut juga terjadi dan mempengaruhi 109 pendeta yang ditahbis kemarin? Jawabannya mungkin saja. Bisa jadi sebagian dari 109 pendeta tersebut berpegang pada pasangan konservatif, kemudian sebagiannya berpegang pada pandangan liberal. Atau bisa juga semuanya berpandangan konservatif, atau sebaliknya semuanya berpandangan liberal. Atau bisa juga ada kemungkinan lainnya bahwa ada sebagian yang tidak paham sehingga malah berpegang pada kedua pandangan ini begitu saja dan menjadi absurd. Atau kemungkinan lainnya. 

Well, bagaimanapun kita patut bersyukur pada Tuhan dan mengucapkan selamat pada 109 pendeta GMIT yang sudah ditahbis kemarin. Kiranya Tuhan Yesus senantiasa menjadi suluh dan arah bagi langkah pelayanan anda sekalian. Salam hangat dari beta seorang jemaat GMIT berpandangan konservatif. Tuhan Yesus memberkati 🙏🏾 

Catatan: Jika anda ingin belajar apa itu teologi liberal dan teologi konservatif, bisa merujuk tulisan-tulisan maupun video-video beta lainnya di blog ini atau di media sosial beta lainnya. Thx  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APAKAH DENGAN MENGATAKAN KEBENARAN KEPADAMU, AKU TELAH MENJADI MUSUHMU? (Menanggapi tulisan Pdt. Norman M. Nenohai)

Teologi Kidung Jemaat