INILAH PANDANGAN YANG PALING BERBAHAYA BAGI GEREJA
Tidak salah dan bahkan harus melawan berbagai macam bidat seperti bidat sabelianisme yang menyerang doktrin Tritunggal, bidat Universalime yang menyerang doktrin keselamatan, bidat Nestorianisme yang menyerang dwinatur Yesus, bidat Arianisme yang menolak kelahiran Yesus, dan bidat-bidat lainnya yang menyerang doktrin-doktrin fundamental kristen.
Namun ada hal penting yang sering luput dari perhatian orang kristen dan sudah terbukti berhasil menghancurkan Gereja-gereja di Eropa, Amerika dan gereja-gereja di seluruh dunia. Bahkan mungkin sekarang ini menjadi ancaman paling berbahaya bagi gereja, yaitu Teologi Liberal. Tentu saja, anda akan bertanya kenapa demikian? Beta akan memberikan dua alasan utama kenapa teologi liberal menjadi ancaman yang paling berbahaya bagi gereja saat ini:
- Teologi liberal berimplikasi menyerang semua doktrin fundamental kristen. Kalau bidat sabelian atau sekarang lebih dikenal dengan oneness Pentacostalism hanya menyerang doktrin Tritunggal. Universalisme hanya menyerang doktrin keselamatan, atau bidat yang lainnya menyerang dua atau tiga doktrin primer kristen, tapi jika berpegang pada Teologi Liberal berimplikasi menyerang hampir semua atau bisa jadi semua doktrin-doktrin kristen yang fundamental. Misalnya saja, pandangan Teologi Liberal menolak inerasi Alkitab, atau beranggapan bahwa sebagian isi Alkitab bisa saja salah atau kontradiksi. Pemikiran ini akan memungkinkan isi alkitab dapat ditafsirkan kembali/ditafsir ulang dengan alasan penyesuaian terhadap konteks jaman, dan sebagainya. Implikasinya ajaran-ajaran yang ortodoks dapat ditolak. Misalnya menolak Sola Scriptura, penolakan pada doktrin Penebusan, doktrin keselamatan, doktrin Tritunggal, kristologi, dan doktrin-doktrin primer lainnya Jadi hanya dengan berpegang pada satu pandangan saja, yaitu Teologi Liberal, maka sudah cukup untuk menolak hampir semua doktrin-doktrin primer dalam kekristenan. Betapa bahayannya pandangan ini.
- Teologi liberal tumbuh subur dalam gereja. Tidak mudah dideteksi dan cenderung diabaikan. Sudah banyak gereja-gereja di Eropa dan Amerika yg hancur akibat dari pandangan Teologi Liberal, tapi sebagian orang kristen nampak tidak sadar dan tidak tahu bahwa kehancuran tersebut diakibatkan oleh pandangan Teologi Liberal ini. Di eropa dan Amerika misalnya, ada banyak gedung gereja yang kosong dan ditinggalkan. Ada yang dijadikan diskotik, gedung bisnis, bahkan menjadi rmh ibadah agama lainnya. Kenapa bisa demikian? Ya karena kehancutannya justru dimulai dari para pendeta atau para pemimpin gereja sendiri yang sudah berpegang pada pandangan teologi liberal. Jadi yang biasanya berpegang pada teologi liberal itu bukan jemaat, tapi paling banyak itu para pendeta dan teolog-teolog kristen. Mereka biang utama kehancuran gereja. Kenapa pendeta2 dan teolog2 tersebut memiliki pandangan yang demikian? Karena memang dari sekolah teologinya sudah diajarkan demikian. Maka itu, setiap gereja atau sinode perlu memperhatikan sekolah-sekolah teologi rujukan mereka, apakah sudah terjangkit virus teologi Liberal atau tidak.
Dua alasan utama diatas harusnya sudah cukup menjadikan Teologi Liberal menjadi predator paling bahaya bagi gereja sekarang ini. Tentu saja bidat-bidat yang lain juga berbahaya, namun gereja perlu jeli melihat musuh mana yang paling mematikan dan harus segera dilawan.
Terakhir, mungkin anda bertanya: lalu apa itu Teologi Liberal dan bagaimana cara kita mendeteksinya? Untuk mengetahui apa itu Teologi Liberal tidak cukup dengan penjelasan singkat dalam video ini. Teologi liberal merupakan suatu spektrum yang luas. Sehingga bahkan diantara teolog liberal pun tdk memiliki pandangan yang sama persis dan tdk jarang yang saling bertentangan. Secara singkat Teologi Liberal menekankan pada aspek Rasio, pengalaman dan konteks historis dalam menafsir isi alkitab. Pendekatan ini akan cenderung mengasilakan tafsiran yang bersifat EISEGESE atau isi Alkitab ditafsir dengan mempertimbangkan pengalaman religius pribadi, justifikasi ilmiah, dan pertimbangan2 lainnya di luar konteks dari ayat yang hendak ditafsir. Untuk mendeteksi/mengenalinya tidak mudah kalau anda tidak mempelajarinya dengan baik. Ada banyak produk dari teologi liberal, yaitu: Teologi Proses, Teologi Feminis, Teologi humanis, Teologi kontekstual, Teologi Pembebasan, Kristen Progresif (Yang sempat dipopulerkan oleh Brian Siawarta), Pluralisme, inklusivisme, dan lain sebagainya. Memang akan menjadi tidak mudah mendeteksinya kalau kita tidak belajar. Namun ada ciri yang khas dan hampir selalu sama di semua grj yang terjangkit virus teologi liberal, yaitu: semua atau hampir semua pelayanannya cenderung mengabaikan doktrin. Baik dalam khotbah utama maupun ibadah-ibadah rmh tangga, kategorial, dll sdh tidak ada lagi khotbah yang bersifat Kristosentris dan doktrinal. Kalaupun mereka merujuk pada bacaan Alkitab tertentu, biasanya isi khotbah mereka tidak nyambung dengan teks dari bacaan Alkitab, atau isi khotbah dan teks bacaan bersifat cocoklogi pada hal tidak nyambung. Atau mereka hanya sedikit menyentuh teks bacaannya, selebihnya menggunakan justifikasi non Alkitab yang bersifat eisegese.
Fokus pelayanan hanya bersifat antropologis dan tidak lagi teologis. Penekanan paling banyak hanya kepada kehidupan praktis manusia saja, seperti penekanan pada keadilan, kemiskinan, HAM, hak-hak perempuan, LGBT, dan lain sejenisnya. Jemaat dan bahkan para pelayannya sudah tidak paham apa-apa lagi apa itu doktrin Tritunggal, Kristologi, doktrin Alkitab, doktrin Soteriologi, dan doktrin-doktrin primer lainnya. Para pelayanan dalam gereja labih aktif dan ahli soal hal-hal bersifat pragmatis, tapi pemahaman teologinya sangat minim. Yang paling mencolok adalah sudah ada sebagian gereja-gereja di luar negeri yang menerima dan menikahkan pasangan sejenis. Sungguh suatu penghujatan yang luar biasa. Tentu saja sebagian gerakan kemanusiaan tersebut adalah baik, tapi akan menjadi salah bahkan sesat jika pengajaran yang ortodoks sudah sangat minim atau bahan diabaikan dalam gereja tersebut. Tugas gereja yang paling utama adalah mengabarkan Injil keselamatan dan membawa orang pada Kristus, bukan sekedar melakukan gerakan kemanusiaan.
Nah, pertanyannya bagaimana dengan di gereja anda? Di gereja kita? Apakah sudah terpapar virus ini? Sejak kapan? Baru saja atau jangan sampai sudah sejak lama tapi kita tidak menyadarinya? Silakan anda nilai sendiri.
Komentar
Posting Komentar