Postingan

IVAN BARTELS vs PDT. ELINA (Tafsiran Yohanes 8:32, Alkitab, dan Doktrin)

Gambar
Berikut adalah tanggapan beta dan juga diskusi dengan seseorang tentang tafsiran Yohanes 8:32. Berikut tanggapan dan diskusinya: Elina Welmiria Otu: https://www.facebook.com/elina.welmiria/posts/pfbid02suhaWqLrtbf1dwfY4mnpzCzf2MBPAswpmyM9oY6ZeaGx3Dy4zvk113FKHZkEPGHul?rdid=WiXLb5Cn7E8CYzSq# Ivan Bartels : https://vanbarts.blogspot.com/2025/10/blog-post.html Elina Welmiria Otu: Terima kasih untuk tanggapan yg diberi. Jika kk baca baik2 tulisan sy, tidak ada maksud mengabaikan doktrin. Tetapi maksud saya adalah "Alkitab" menjadi sumber utama dalam setiap penyusunan khotbah, dogma, doktrin ajaran n tulisan2 teologi lain. Dogma/doktrin dll itu penting dan baik, selama ditulis dengan berpedoman pada Firman Tuhan (Alkitab). Sy yakin kk sudah mengetahui inti pandangan para reformator: Otoritas Alkitab lebih tinggi dari dogma/doktrin dll karena itu bentuk kritik mereka terhadap sistem gereja pra reformasi yang cenderung lebih mengutamakan dogma dan doktrin daripada Firman Tuhan...

𝐀𝐋𝐊𝐈𝐓𝐀𝐁 𝐃𝐈𝐓𝐀𝐅𝐒𝐈𝐑 𝐒𝐄𝐒𝐔𝐀𝐈 𝐊𝐎𝐍𝐓𝐄𝐊𝐒 𝐉𝐀𝐌𝐀𝐍?

Gambar
Ini adalah tulisan beta berupa tanggapan terhadap tulisan seorang pendeta  di sini . Berikut tanggapan beta:  Jika Yohanes 8:32 ("kebenaran akan memerdekakan kamu") dipahami semata-mata menurut konteks jaman, maka logika yang dipakai mengandung kelemahan fatal. Sebab bila di zaman Yesus konteksnya adalah pembebasan rohani, lalu di zaman Reformasi konteksnya bergeser menjadi pembebasan dari belenggu institusi Roma, maka berarti setiap generasi berhak menafsirkan "kebenaran" menurut tekanan sosial-politik yang mereka alami. Konsekuensinya, "kebenaran" tidak lagi menunjuk pada realitas objektif yang Yesus maksudkan, melainkan hanya menjadi cermin keadaan zaman. Jika itu konsisten diterapkan, maka pada abad ke-20 ayat ini bisa ditafsirkan sebagai “kebenaran akan membebaskan dari kolonialisme,” lalu di abad ke-21 menjadi “kebenaran akan memerdekakan dari algoritma media sosial.” Bahkan, di masa depan, orang bisa menafsirkan bahwa “kebenaran” berarti teknologi k...

INILAH PANDANGAN YANG PALING BERBAHAYA BAGI GEREJA

Gambar
Tidak salah dan bahkan harus melawan berbagai macam bidat seperti bidat sabelianisme yang menyerang  doktrin Tritunggal, bidat Universalime yang menyerang doktrin keselamatan, bidat Nestorianisme yang menyerang dwinatur Yesus, bidat Arianisme yang menolak kelahiran Yesus, dan bidat-bidat lainnya yang menyerang doktrin-doktrin fundamental kristen.  Namun ada hal penting yang sering luput dari perhatian orang kristen dan sudah terbukti berhasil menghancurkan Gereja-gereja di Eropa, Amerika dan gereja-gereja di seluruh dunia. Bahkan mungkin sekarang ini menjadi ancaman paling berbahaya bagi gereja, yaitu Teologi Liberal.  Tentu saja, anda akan bertanya kenapa demikian? Beta akan memberikan dua alasan  utama kenapa teologi liberal menjadi ancaman yang paling berbahaya bagi gereja saat ini: Teologi liberal berimplikasi menyerang semua doktrin fundamental kristen. Kalau bidat sabelian atau sekarang lebih dikenal dengan oneness Pentacostalism hanya menyerang doktrin Tritung...

PAPA vs NAVA

Gambar
Berikut ini adalah debat beta (Papa) dan anak beta (Nava) yang berusia 3 tahun. Debat ini  diawali dengan Nava mau makan Yupi tapi papa melarangnya. Berikut perdebatannya: Papa: Ade jang makan permen Nava: ini Yupi bukan permen (dia bedakan definisi Yupi dan definisi permen) Papa: Ya, tapi Ade jg tdk boleh makan Yupi  Nava: Tapi kan Ade tdk makan permen. Papa: Tapi Yupi jg tdk boleh  Nava: Tdk bisa, papa su omong salah. Ini Yupi bukan permen!  Papa: 😲🙄 (takancing/skakmat)  Catatan: Beta tidak menyangka kalau Nava akan membedakan definisi Yupi dan permen, kemudian konsisten menggunakannya dalam gagasan yang dia bangun. Pelajaran yang bisa diambil adalah jangan meremehkan lawan debat hanya karena kelihatannya dia tidak mampu berdebat.

PENDETA KONSERVATIF atau PENDETA LIBERAL?

Gambar
Minimal ada dua kutub besar pertentangan teologi dalam kekristenan, yaitu pandangan konservatif/tradisional/ortodoks VS pandangan Liberal atau bs juga moderat (biasanya mereka lebih suka menggunakan istilah inklusif atau kontekstual). Ini adalah dua kutub yang saling meniadakan (hukum kontradiksi). Berpegang pada salah satu pandangan berakibat membuang pandangan lainnya. Jika kita seorang konservatif maka berimplikasi logis kita tidak setuju dengan pandangan liberal. Demikian sebaliknya. Tidak ada posisi setuju pada kedua pandangan ini sekaligus. Posisi tersebut nilainya sama dengan beriman pada Allah Tritunggal sekaligus tidak beriman pada Allah Tritunggal. Itu pilihan yang absurd. Demikian halnya pertentangan antara pandangan teologi yang konservatif VS pandangan teologi yang liberal.  Ingat bahwa pertentangan ini adalah pertentangan yang fundamental dalam kekristenan. Berpegang pada salah satu pandangan berimplikasi langsung pada keselamatan kita. Tidak perduli seberapa rajin ki...

LITERASI MUSIK NTT DAN INDUSTRI MUSIK

Gambar
Seorang Musisi handal bisa saja sangat piawai dalam bermusik, tapi tidak menjamin memiliki literasi musik yang baik. Literasi musik yang dimaksud mencakup pemahaman tentang elemen-elemen musik seperti melodi, harmoni, ritme, dan dinamika, serta pengetahuan tentang genre musik, sejarah musik, dan budaya musik. Literasi musik juga melibatkan kemampuan untuk membaca not balok, memahami struktur musik, dan mengekspresikan diri melalui musik. Kita tidak akan membahas semua aspek terkait literasi musik. Yang ditekankan dalam tulisan ini adalah pentingnya memahami musik NTT secara historis dan budaya musik. Musik NTT secara historis disini terkait jati diri musik NTT, namun kita tidak membahas detail historisnya, tetapi berupa refleksi budaya NTT yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap musik NTT. Dan budaya musik di sini bukan saja terkait musik tradisional kita (NTT), tapi juga terkait trend musik yang berlaku sekarang dan di masa depan. Tentu saja ada beberapa poin penting lain...

ORANG - ORANG POTENSIAL DALAM GEREJA HARUS 'DIMAKSIMALKAN' BUKAN 'DIMANFAATKAN'

Gambar
Sudah dua tahun beta tidak menulis di blog ini, karena lebih fokus pada pelayanan di YouTube dan terlebih di TikTok, puji Tuhan akhirnya ada kesempatan untuk menulis lagi. Ok tanpa babibu lagi kali ini beta akan membahas satu hal penting dalam pelayanan di gereja. Selamat membaca.    Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul (terutama pemuda) di gereja kita cenderung DIMANFAATKAN bukan DIMAKSIMALKAN. Dimanfaatkan keahlian atau talentanya utk mengikuti konsep pelayanan pemimpin/penguasa gereja, dengan alih-alih mengembangkan dan menyalurkan talenta pemuda, pada hal lebih cenderung untuk memuaskan 'nafsu' konsep pelayanan penguasa yang dirasa sudah mentereng itu.  Kita tidak bisa menggunakan pemuda atau orang-orang potensial dalam gereja  seperti sapi perah yang hanya sebatas 'digunakan', tapi tidak diajak sumbang gagasan. Dalam menjalankan manajemen gereja, sebaiknya memberi ruang yang cukup untuk setiap individu didalamnya dapat memaksimalkan kemampuan mereka, dengan mem...