PENGKHOTBAH atau PENDONGENG?
Dalam Ulangan 6:7 memang diperintahkan untuk kita mengajarkan kebenaran berulang-ulang kali. Kata Ibrani yang diterjemahkan menjadi "mengajarkannya berulang-ulang" adalah shinantâm, yang secara harfiah berarti "menajamkan" atau "mengasah". Ini menyiratkan bukan sekadar pengulangan mekanis, tetapi pengajaran yang cermat, tajam, dan gigih agar Firman itu benar-benar meresap dan membentuk karakter. Ayat tersebut tidak berarti menceritakan bagian khotbah tertentu yang terus diulang di berbagai momen pada hal tema khotbah berbeda. Apa lagi terus mengulang cerita humor yang sama diberbagai momen khotbah. Public speaking itu penting, tapi literasi teologi harus menjadi muatan primer dan prioritas etis setiap Pelayan Firman. Pelayan Tuhan bukan seorang penghibur atau pelawak diatas panggung, melainkan Corong Kebenaran yang dipercayakan mandat suci oleh Allah untuk mengabarkan Injil Keselamatan. Ketika literasi teologi diabaikan, kita secara implisit menghina Am...